Mengubah Perkataan Anda, Mengubah Hidup Anda – Bo Sanchez (3/8)

“Minta Spaghetti Bau Dan Air Berpasir!”

Bayangkan seorang pria pergi ke sebuah restoran. Ia memilih sebuah meja dan duduk. Ketika pelayan bertanya apa yang ia inginkan, ia berkata, “Saya ingin pesan sepiring spaghetti yang bau, dengan cacing di atasnya; semangkuk sup yang tengik dengan sejumlah lalat berenang di dalamnya, dengan gaya punggung (Catatan : Bukan gaya bebas, bukan gaya dada. Hanya gaya punggung); dan segelas air dari kloset, dengan UFO – benda mengapung yang tidak dikenal – di dalamnya.”

Mengubah Perkataan Anda, Mengubah Hidup Anda – Bo Sanchez (2/8)

Memerintah Dunia

Mari saya bacakan bagi Anda sebuah kisah favorit saya dalam Alkitab.

Pada hari ini, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada murid-muridNya, “Marilah kita bertolak ke seberang…” (Markus 4:35).

Pergi ke seberang danau bukanlah keinginan para murid. Itu adalah keinginan Yesus. Para murid tidak mengatakan,” Yesus, mari pergi ke seberang danau!” Yesuslah yang mengatakan itu pada mereka.Saya merasa hal ini patut diperhatikan. Anda lihat, banyak orang berpikir bahwa karena Tuhan sedang menuntun mereka, Ia akan membuat kita terhindar dari semua badai. Itu tidak benar.

Mengubah Perkataan Anda, Mengubah Hidup Anda – Bo Sanchez (1/8)

Seseorang bertanya pada saya, “Bo, saya ingin mengubah hidup saya. Saya berdoa. Saya membaca Alkitab. Saya menghadiri persekutuan doa. Apa lagi yang saya dapet saya lakukan ?”. Saya katakan pada orang itu,”Jika Anda ingin mengubah hidup Anda, ubahlah perkataan Anda.” Saya percaya bahwa jika anda mengubah perbendaharaan kata Anda, Anda mengubah kisah hidup Anda.

Pandangan Tuhan…

Pada tahun 90an seorang teman berencana membeli rumah di suatu kawasan. Dia bahkan melakukan survei ke lokasi. Ternyata komplek itu masih sepi, kiri kanan masih banyak sawah, jalan utama masih tanak merah. Menurut teman saya, tempat ini tidak menjanjikan dan pasti sulit berkembang, akhirnya dia membatalkan niatnya.

Kasih Tuhan – Melebihi Keinginan

Suka cita dan pengharapan tidak pernah bisa dipisahkan. Saya belum pernah menjumpai orang yang penuh pengharapan mengalami depresi atau seorang yang penuh sukacita kehilangan pengharapan. Namun pengharapan sungguh berbeda dengan sekedar keinginann dan suka cita berbeda dengan sekedar senang.